Skip to main content

Waiting List

Fri 24 Aug 2018


Hey ! Long time no write something in this blog. λ―Έμ•ˆν•΄. 
Saya sibuk akhir-akhir ini, so many things to do πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…

Wait,
Waiting...
Waiting List ?

Apa artinya ?
Hmmm so confused about how to start about this topic γ…‹γ…‹γ…‹γ…‹

*backsound : Bagi Tuhan tak ada yang mustahil by Sari Simorangkir (shuffle mode on)*

"Lagi-lagi lagu ini" gumamku dalam hati lalu kembali menulis blog (obsession as a writer)

Back to this current situation

Kenapa aku pilih waiting list sebagai topik pembahasanku kali ini ? Alasan nya karena..... aku sedang di fase itu. Yup ! Aku masih waiting list nih. Waiting List menunggu waktuNya Tuhan mencurahkan berkatNya, waiting list untuk merasakan kembali "kerinduan yang terpenuhi oleh Tuhan", waiting list untuk menuntaskan segala pergumulan :)

"Waiting" bukan hal yang mudah, bukan hal yang menarik, bukan sesuatu yang menyenangkan, bukan sesuatu yang asyik. "Waiting" itu bikin bosan dan ga jarang beberapa dari kita merasa jemu dan mengeluh. Kalau waiting ga pakai antrian di depan sih walau bosan setidaknya masih bisa menghibur diri, "tenang, sabar sebentar lagi giliran aku." Lain ceritanya kalau termyata kita tidak waiting sendirian alias banyak antrian di depan kita. Wah, kebayang ga sih betapa bosan, jemu, ga sabar dan pasti bisa bikin kita mengeluh, "lama banget sih. Ini yang antri masih banyak loh." :')

Kira kira seperti itulah gambaran nya. Aku sedang bergumul dalam penantian dan situasiku seperti situasi nomor 2. Uda nunggu lama, ga sabar, bosan, jemu, mau ngeluh uda malas, uda capek. Tapiiiii hari ini Tuhan berbicara padaku. Entah yah, aku merasa hobby menulisku ini adalah salah satu alat yang Tuhan pakai untuk memberitakan tentang Dia dan mengajak bagi siapapun yang baca jadi punya waktu untuk merefleksikan Dia. Tanpa aku sadari, aku dipakai Tuhan menjadi perpanjangan tanganNya melalui hobbyku ini, hobby menulisku :) Tuhan menyadarkanku bahwa kondisiku saat ini adalah kondisi dimana waiting list sedang berlangsung. Aku yang ga sabaran ini diubahNya untuk menjadi pribadi yang mau sabar menunggu. Tuhan bilang,"Jangan takut sebab ada Aku, Jangan menjadi tawar hati, Jangan menyerah, Percaya padaKu" :') Saat itu juga aku sadar dari lamunan panjang yang telah membutakan pikiran dan akal sehatku, aku memang harus menunggu. Aku memang harus melewati beberapa proses lagi, salah duanya menunggu Tuhan bekerja dan berbicara.

Beberapa waktu lalu, salah satu pendeta yang aku follow account instagram-nya, beliau menjawab beberapa pertanyaan melalui ig story-nya. Menurutnya, level doa itu ada empat, yakni :
1. Saya berbicara
2. Tuhan melakukan
3. Tuhan berbicara
4. Saya melakukan

Banyak juga yah tahapannya hehe that's why proses menunggu itu menjadi satu kesatuan dalam doa, harus satu-satu. Ibarat seorang yang sedang bicara maka yang lain mendengarkan, seorang yang melakukan maka yang lain diam bantu dalam doa karena semuanya sudah sesuai porsi masing-masing. Saat ini aku masih berada di tahap 1. Aku baru selesai berbicara sehingga di perhentian ini, yakni proses menunggu ini adalah jeda menunggu waktuNya Tuhan bekerja kemudian berbicara. Berapa lama menunggunya ? Tidak ada yang tahu, karena Dia mempunyai takaranNya sendiri, sesuai dengan porsi yang tepat menurutNya. Aku pernah mengalami proses menunggu ini di masa lalu, hasilnya ? Berakhir indah, luar biasa berharga di mataku, precious sekali. So, based on pengalaman masa laluku, Tuhan selalu tepat waktu maka aku yakin dan percaya saat inipun sama, semuanya akan tepat waktu, semuanya akan berakhir precious seperti saat itu.

Pemenuhan janjiNya akan berbuah manis :) Dia yang lebih tahu kebutuhanku bukan semata keinginan dagingku. Dia adalah pribadi yang selalu bisa diandalkan, tidak pernah mengecewakan :') mungkin bukan sekarang, bukan besok atau lusa tapi satu yang pasti, Tepat Waktu, On Time, jangan khawatir, jangan takut dan jangan pesimis karena bukan itu yang Tuhan mau. Dia mau kita terus bertekun dalam doa dan terus mengisi waktu dalam penantian ini dengan sikap terbuka. Waiting List memang ga menyenangkan tapi berada dalam waiting list tidak selamanya buruk. Di tahap ini kita bisa belajar bagaimana Tuhan selalu menuntun hidup kita, bagaimana Tuhan menjaga dan senantiasa memelihara kita.

Masa-masa waiting list ini bukan lagi hal menakutkan selama kita mengajak Tuhan turut serta ambil bagian. Campur tangan Tuhanlah yang akan membuat segala mimpi dan angan menjadi mungkin. Campur tangan Tuhanlah yang menjadikan aku berhasil :) Halleluyah. Amin.

Comments

Popular Posts

Bagi Tuhan tak ada yang mustahil ❤

Hey hey :)  Tonight, I want to tell you about one song that He use to remind me. Whoaaaa lagi-lagi Dia menggunakan lagu ini untuk menguatkanku. Thank you, Jesus ❤ So, ini lagu yang liriknya super istimewa hihihi. Bagi Tuhan tak ada yang mustahil (by Sari Simorangkir ) ku yakin saat Kau berfirman ku menang saat Kau bertindak hidupku hanya ditentukan oleh perkataanMu ku aman karna Kau menjaga ku kuat karna Kau menopang hidupku hanya ditentukan oleh kuasaMu Reff : bagi Tuhan tak ada yang mustahil bagi Tuhan tak ada yang tak mungkin mujizatNya disediakan bagiku ku diangkat dan dipulihkanNya ku yakin saat Kau berfirman ku menang saat Kau bertindak hidupku hanya ditentukan oleh perkataanMu ku aman karna Kau menjaga ku kuat karna Kau menopang hidupku hanya ditentukan oleh kuasaMu Back to Reff Entah udah berapa kali, aku rapuh, lelah dan rasanya ingin menyerah namun Jesus selalu menguatkan aku. Yup! Dia selalu mengingatkan aku bahwa aku ga bisa

Goodbye February

Waktu berlalu dengan cepat Seperti pasir yang kita genggam dengan erat Sekarang sudah masa transisi menuju Maret Terima kasih Februari Sudah memberi insipirasi Membuat diri ini kembali berani Membuat diri ini menyadari Kerinduan yang Tuhan beri perlu direalisasi Jalannya mungkin tidak mudah dan penuh liku Tapi aku ga boleh khawatir dan ragu Sebab aku tahu Tuhan senantiasa besertaku Tuhan akan memberi kekuatan untukku Tuhan akan membuka jalan untukku Sampai jumpa Februari Selamat datang musim transformasi Semoga akan banyak kisah yang menyenangkan hati