Skip to main content

Posts

Jangan pernah berhenti mengasihi-Ku

 Hi, I'm back after 3 months of not posting anything here. Already August. It means 4 months left before the New Year. 😲 Time flies ! What have I done this whole year ? 😅  Okay, back to this chapter... Beberapa hari lalu tepatnya pagi hari saat menuju kantor, tiba-tiba aku kepikiran kenapa Tuhan baik banget, padahal kadang aku masih belum bisa sepenuhnya menyenangkan hati-Nya, masih suka khawatir, masih suka memonitor apa yang sudah kuserahkan pada-Nya untuk diambil alih, masih suka mempertanyakan beberapa hal, masih suka curhat sambil protes kecil kalo lagi ngambek :) Nah, saat lagi kepikiran hal itu, Tuhan mengingatkanku dengan lembut, kata-Nya: "Berkat-Ku bukan karena kebaikan hatimu melainkan kemurahan hati-Ku. Jangan pernah berhenti mengasihi-Ku." Speechless. Tuhan baik banget. Seringkali aku masih merasa don't deserve menerima semua kebaikan Tuhan yang menurutku too good to be true, karena aku melihat dan mengukur menggunakan hitungan matematika which is pakai
Recent posts

Pasti Happy Ending

Hari ini saat perjalanan ke kantor, tiba-tiba aku kepikiran soal tumbler sbucks-ku. Random banget kan, hahaha tapi bukan karena hari ini tanggal 22 (which is tumbler day ya). Flashback . Dulu banget aku punya tumbler sbucks yang aku beli khusus supaya bisa ikut merayakan tumbler day setiap tanggal 22. Cuma itu satu-satunya tumbler yang aku punya. Aku bawa dia saat aku pergi ke SG. Ehhh baru aja landing, trus pas selsai dari imigrasi, aku baru sadar kalau si tumbler-ku tertinggal entah dimana. Mau ke lost & found tapi malas urus dan malas menunggu (kepikiran sayang buang waktu dan merasa life must go on karena kan mau liburan). Lalu sudah niat untuk beli lagi aja yang baru dan merasa hilangnya tumbler itu sebagai reminder buat aku supaya lebih hati-hati selama liburan di sini. Maklum, aku pelupa dan hal inilah yang jadi alasan my papa belum kasih izin kalau mau solo trip :p Long story short, aku beli tumbler yang baru dengan memilih motif gambar SG sebagai kenang-kenangan karena ada

Rhema dalam hidupku

"Tuhan menyakitiku dengan cara yang menyenangkan, Dia menggunakanmu." Kalimat itu pernah aku baca (sekitar belasan tahun yang lalu 😅) di sampul novel yang judulnyaaaa waktu aku sama mika. Jujurly, cuma liat2 sekilas doang, aku belum pernah baca novelnya. Dan itu jadi kalimat andalan every time there is something that breaks my heart. Hehehe.  Serasa Tuhan  mau mengingatkanku, bahwa "Dia bisa menggunakan apa saja untuk menarikku kembali." Saat ini aku masih berada di fase healing. Masih perlu waktu, masih perlu istirahat, masih perlu keberanian untuk menata kembali dan masih perlu belajar bernapas seperti sedia kala. Mengubah layout suasana hati dan masa depan itu tidak bisa instan dan asal jadi. Harus buat hipotesis dulu sebelum diuji. Kalau X maka Y. Kalau sedih terus menerus maka aku bisa pusing. Kalau pusing maka aku tidak produktif. Kalau aku tidak produktif maka semuanya jalan di tempat. Kalau jalan di tempat maka situasinya tidak berubah. Kalau situasinya tid

Thou art too good to me

Hari ini. I dunno why. Sejak beberapa hari yang lalu, rasa sesak, sedih dan perasaan sendu seolah menyelimutiku. Puncaknya di hari ini :) Mungkin ini efek dari semua rasa yang aku tahan sejak beberapa minggu terakhir. Then aku tersadarkan dengan satu postingan account @/worshipblog di instagram: Yup! I have to desire, seek and love Jesus more than anything else in this world. :) Thank God for reminding me. Thou art too good to make me fall in sorrow for too long. :)

Goodbye :)

Few months ago, I found this quote: "saying Goodbye is the most painful way of solving a problem." . . . . . Malam ini diingatkan lagi dengan pesan yang sama. Nah, kebetulan cara "saying goodbye" adalah cara yang belum pernah aku coba sebelumnya. Cara yang sering aku gunakan adalah "avoid, pretended to accept it and decided to be a less sensitive person." Hasilnya selalu sama. Circle nya terus berputar and people called it "toxic." Then aku jadi kepikiran, apakah sudah waktunya untuk aku menggunakan "new way" tsb ? To be honest aku kecewa banget sih, but I can do nothing :) Maybe I should have said goodbye a long time ago?  I just realized now that it was all just drama. --------- sekian edisi overthinking di malam ini. goodnight! Goodbye~

Goodbye February

Waktu berlalu dengan cepat Seperti pasir yang kita genggam dengan erat Sekarang sudah masa transisi menuju Maret Terima kasih Februari Sudah memberi insipirasi Membuat diri ini kembali berani Membuat diri ini menyadari Kerinduan yang Tuhan beri perlu direalisasi Jalannya mungkin tidak mudah dan penuh liku Tapi aku ga boleh khawatir dan ragu Sebab aku tahu Tuhan senantiasa besertaku Tuhan akan memberi kekuatan untukku Tuhan akan membuka jalan untukku Sampai jumpa Februari Selamat datang musim transformasi Semoga akan banyak kisah yang menyenangkan hati

Juli

Fitur memories di Instagram hari ini mengingatkanku foto 4 tahun yang lalu :) Ada 1 hal yg terlintas saat aku melihat gambar ini "Aku rindu suasana kebaktian di tempat ini" (Fyi, Gereja ini akan mulai dibuka kembali untuk kebaktian on-site pada tgl 12 Juli) Tiba-tiba aku kepingin menulis ini: Juli oh Juli seingatku Juli selalu dinanti karena Juli punya kesan tersendiri bagi siapapun, Juli adalah bulan transisi titik balik perubahan situasi dan suasana hati para pelajar kembali ke sekolah alias tak libur lagi calon mahasiswa dgn semangat menghitung hari karyawan kembali ke kenyataan setelah ambil cuti bagaimana dengan Juli tahun ini ? bagiku Juli tetap sama.. Juli tetap tidak terganti walau gerak kita terbatas karena kehadiran pandemi waktu tetap bergerak maju tanpa henti, tanpa kecuali sekarang tau-tau sudah bulan Juli satu persatu ruang gerak kita mulai dibuka kembali satu persatu aktivitas kita menuju normal lagi satu persatu ada perubahan di Bumi