Skip to main content

Ayo, jangan ragu-ragu !

Fate doesn't come to you at just any time. At the very least, if you want to use the term fate.. it should happen, often at the most dramatic moments brought by coincidence. Thats's why another term for "fate" is "timing". 

Quote tersebut aku temukan saat nonton k-drama berjudul Reply 1988 (drama ini bagus banget ! Recommended 😄😄 *nonton nya uda dari lama baru bahas sekarang *HAHAHA*). Quote itu dinarasikan oleh Jung Hwan saat ia kecewa melihat kenyataan bahwa Choi Taek datang menghampiri Deok Seon. Saat itu, Deok Seon sedang sendirian di depan hall untuk menonton konser. Jung Hwan terlambat beberapa langkah oleh Choi Taek. Oleh karena itu, ia bernarasi seperti itu dan menyimpulkan bahwa Takdir = Timing.

Jung Hwan kemudian menyalahkan lampu lalu lintas. Iya, karena saat ia sedang berusaha buru buru untuk bertemu dengan Deok Seon ia selalu terhalang oleh lampu merah. Jung Hwan kembali bernarasi:

"If I had not been caught at any of those damn traffic lights. If any of those red lights had helped me, even once. I could be standing in front of her, as if it were fate. My first love was always held back by that thing they call timing. That damn timing."

Yup, dalam kondisi seperti itu, kadang kala kita akan seperti Jung Hwan, menyalahkan apa saja yang bisa kita persalahkan, seolah kita sudah melakukan yang benar dan tepat tapi hanya karena hal-hal yang kita persalahkan itu maka berantakan semuanya dan "takdir" yang dari awal sudah kita yakini jadi kacau balau.

In the end, fate and timing don't just happen out of coincidence. They are products of earnest, simple choices that make up miraculous moments. Being resolute, making decisions without hesitation. That is what makes timing. He wanted her more than I did and I should have been more courageous, it wasn't the traffic light's fault nor timing. It was my own hesitations. 

Setelah Jung Hwan tahu hal apa yang melatarbelakangi Choi Taek bisa hadir saat itu untuk menemui Deok Seon, seketika itu juga ia merasa kesal sampai memukul stir mobil nya. Yup! ada fakta lain yang akhirnya terungkap karena dari awal Jung Hwan tidak menyadarinya. Choi Taek dapat hadir saat itu karena begitu tahu bahwa Deok Seon hanya menunggu sendirian alias tidak jadi nonton bersama temannya, ia tanpa pikir panjang langsung fokus untuk menemui Deok Seon, ia tidak lagi mempertimbangkan resiko nya (saat itu ia seharusnya ada pertandingan baduk tetapi ia memilih untuk tidak hadir di pertandingan tersebut dan faktanya itu kali pertama ia tidak hadir saat bertanding selama belasan tahun ia menggeluti baduk). Jung Hwan terlihat menyesal, seolah berbicara pada diri sendiri, "seandainya tadi begini, seandainya tadi begitu, pasti jadinya engga akan seperti ini... bla bla bla" bedanya ia dan Choi Taek adalah... ia terlalu banyak berfikir dan itu yang membuat ia akhirnya harus menerima kenyataan bahwa akhirnya Choi Taek lah yang pertama kali menemui Deok Seon bukan dirinya.



Wah! berada di posisi Jung Hwan itu engga enak yah. Aku sangat menyukai kdrama ini, aku mengikuti dari awal bagaimana dan seperti apa pola dari sikap dan perilaku Jung Hwan terhadap Deok Seon. Sangat disayangkan memang melihat faktanya seperti itu, tapi mau bagaimana lagi ? Life must go on *Cieeeee* Iya, semuanya sudah terjadi ibarat peribahasa, nasi sudah menjadi bubur, jadi apa yang bisa kita lakukan adalah...... memberi tambahan racikan, kecap, sambal, irisan daging ayam, emping/kerupuk *Lho kok jadi bahas bubur ?* Intinya, aku cuma mau bilang, kalau apa yang sudah terjadi ga bisa kita apa-apain lagi, so daripada buang waktu dengan rasa sesal yang sebenarnya udah ga guna lagi we must face it by enjoying it. 

Therefore....
If we don't want something like Jung Hwan happen to us, we should look to ourselves. How we want to realize a dream ? How we want to be the main actors in our lives ? How much do we miss our dream in real version ? If we have found the answer then do as much as you really want to have it. Jangan terlalu lama merasa ragu dan terus berfikir karena yang menginginkan hal baik bukan cuma kita seorang. It means kita bersaing dengan banyak orang di luar sana yang juga menginginkan hal baik terjadi pada mereka. Perlu diingat, sesuatu yang baik memang hak bagi setiap orang tetapi tidak semua orang tersebut berhasil mendapatkannya. 

It all starts from yourself. If you are in doubt, then you miss the chance to start getting ready. It means they are already one step ahead of you. So, don't let doubt take over your focus. Remember your dreams, Believe in yourself. Fighting !

Comments

Popular Posts

Bagi Tuhan tak ada yang mustahil ❤

Hey hey :)  Tonight, I want to tell you about one song that He use to remind me. Whoaaaa lagi-lagi Dia menggunakan lagu ini untuk menguatkanku. Thank you, Jesus ❤ So, ini lagu yang liriknya super istimewa hihihi. Bagi Tuhan tak ada yang mustahil (by Sari Simorangkir ) ku yakin saat Kau berfirman ku menang saat Kau bertindak hidupku hanya ditentukan oleh perkataanMu ku aman karna Kau menjaga ku kuat karna Kau menopang hidupku hanya ditentukan oleh kuasaMu Reff : bagi Tuhan tak ada yang mustahil bagi Tuhan tak ada yang tak mungkin mujizatNya disediakan bagiku ku diangkat dan dipulihkanNya ku yakin saat Kau berfirman ku menang saat Kau bertindak hidupku hanya ditentukan oleh perkataanMu ku aman karna Kau menjaga ku kuat karna Kau menopang hidupku hanya ditentukan oleh kuasaMu Back to Reff Entah udah berapa kali, aku rapuh, lelah dan rasanya ingin menyerah namun Jesus selalu menguatkan aku. Yup! Dia selalu mengingatkan aku bahwa aku ga bisa

Goodbye February

Waktu berlalu dengan cepat Seperti pasir yang kita genggam dengan erat Sekarang sudah masa transisi menuju Maret Terima kasih Februari Sudah memberi insipirasi Membuat diri ini kembali berani Membuat diri ini menyadari Kerinduan yang Tuhan beri perlu direalisasi Jalannya mungkin tidak mudah dan penuh liku Tapi aku ga boleh khawatir dan ragu Sebab aku tahu Tuhan senantiasa besertaku Tuhan akan memberi kekuatan untukku Tuhan akan membuka jalan untukku Sampai jumpa Februari Selamat datang musim transformasi Semoga akan banyak kisah yang menyenangkan hati